Jumat, 03 Februari 2012

Pada Cermin Retak


Berkaca pada cermin retak
jiwaku serupa burung gagak
hinggap di pucuk meranggas
bercumbu dengan hujan
yang melesatkan panah kematian

O bayangan!
matiku tak ingin dihunjam dendam
meski sendiri aku
menangisi sayap terluka
di antara senyum wajah-wajah palsu
O nestapa!
Aku berlari
membentur meja-meja yang pongah
terjerembab di sudut kelam
tercekik sunyi
Kemanakah nurani?

Adakah
kuteriakkan nama kalian
sambil memaki bayangan
pada cermin retak
bersemburat darah
burung gagak yang marah

(Muhimmah)

Tidak ada komentar: