Buku antologi cerpen ini diterbitkan Leutika Prio tahun 2011. Bercerita tentang hujan. Di dalamnya ada cerpen saya berjudul "Menanti Pelangi di Sudut Hati". Berikut adalah penggalan ceritanya:
Kasihan. Kuingat kata-kata itu sering terlontar
dari mulut tetangga lewat bisik-bisik atau teguran. Oh, baru aku sadari makna
di balik kata “kasihan”. Sekejap diriku seperti runtuh. Pelangi yang kemarin
muncul sekilas melenyap lagi. Hatiku semakin diliputi mendung. Rumah semakin
terasa suram. Tuhan, mengapa hanya sehari kami mengecap kebahagiaan kemarin?
Hidup kami serasa hancur. Semakin hampa.
Melihat sosok Emak yang berlalu dari hadapan kami. Melangkah menjauh dari
rumah. Menuju tepi jalan yang membawanya semakin menjauh. Di sana sudah ada seorang laki-laki separuh baya
menunggu dalam mobilnya. Mungkin sebagian harapan dan kebahagiaan yang dulu sempat
dipinjamkan pada kami, diambilnya kembali untuk dititipkan pada laki-laki itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar