Kamis, 19 April 2012

Bua Palopo vs Bua Luwu

#copy paste tulisan suami saya, diposting tanggal 14 Februari 2009
#hahaha ternyata saya juga pernah mikirin hal ini, tapi yang membedakan adalah saya kalah cepat dalam menuliskannya :P


Bua-Palopo 
Bua,....is not Buah.....
Bua adalah nama sebuah kecamatan, posisinya persis menjadi border antara kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Bua menjadi daerah yang sulit berkembang karena posisinya yang serba tanggung..pemerintah daerah Luwu seakan setengah hati menggelontorkan program pembangunan di bua, mengingat secara geografis, Bua lebih dekat ke Kota Palopo..., Bayangkan, untuk mengurus kepentingan administratif warga Bua harus menempuh jarak 40 km ke Kota Belopa (ibukota kab. Luwu), padahal jarak ke Kota Palopo hanya 10 Km saja....

Bua menjadi sedikit familiar karena sejak jaman kolonial Jepang, di Bua berdiri Pabrik Plywood yang menghidupi  plus min 3000 warga sekitar bua, sampai tulisan ini dibuat (Feb, 2009) Pabrik Plywood tersebut masih menjadi sektor andalan pendapatan daerah Kab. Luwu.

Praktis di daerah ini tidak ada perubahan signifikan dalam kurun waktu (2004-2009), Sarana&prasana umum yang mestiya tersedia pada sebuah kecamatan ternyata tidak ada di Bua, Ironis memang...Kantor pos saja tidak ada...
Jangan bermimpi bisa mememui bank di Bua,  BRI saja, yang biasanya bikin pondok2 dikecamatan, simsalabim..di Bua, tidak ada,......jadi kalo mau ngurus2 perduitan itu harus ke Kota Palopo...he2..tapi never mind lah...wong warga Bua hepi-hepi aja dengan keterbatasan ini...Semoga aparat pemerintah, lebih peka dengan kondisi ini, agar kecamatan Bua bisa berubah.......

............
#tulisan saya

Sekarang, di tahun 2012
masih belum banyak berubah, hehehe
just wait and see...

Loket kas BRI baru dibuka, entah sudah beberapa hari/minggu yang lalu :p
ATM? hmmm.... sementara ini masih mengandalkan ATM di kota Palopo.
Kantor pos? Masih dalam harapan.
Beginilah kalo serba tanggung.
Jikalau saya memanfaatkan jasa ekspedisi pengiriman barang, dan saya tulis alamat Luwu sebagai kota kabupaten maka ongkos kirim naik hampir 2x lipat dibandingkan dengan jika saya pinjam nama Palopo. Bua-Luwu vs Bua-Palopo, membedakan nominal angka yang harus dibayar. Padahal dari rumah, tugu perbatasan wilayah Luwu dengan Palopo itu hanya berjarak kurang lebih 2 km saja. Mumet. Lebih mumet lagi menyadari fakta bahwa dari Makassar, sebelum menuju Palopo, Anda akan melewati Belopa (ibukota kab. Luwu), ..., dan Bua. Kenapa jadi lebih mahal? Bingung.
Jadi solusi penghematan adalah, cantumkan saja PALOPO. Kalo agen berbaik hati dia akan mengantarkan sampe depan rumah. Itu pun terserah dia, mau langsung antar atau sekalian nunggu kiriman yang dialamatkan ke Belopa dan sekitarnya. Dan, biasanya sih saya memilih untuk ambil sendiri barang kiriman di agen.
Beres.


Tidak ada komentar: