#copy paste tulisan suami saya, diposting tanggal 14 Februari 2009
#hahaha ternyata saya juga pernah mikirin hal ini, tapi yang membedakan adalah saya kalah cepat dalam menuliskannya :P
Bua-Palopo
Bua,....is not Buah.....
Bua
adalah nama sebuah kecamatan, posisinya persis menjadi border antara
kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Bua menjadi daerah yang sulit berkembang
karena posisinya yang serba tanggung..pemerintah daerah Luwu seakan
setengah hati menggelontorkan program pembangunan di bua, mengingat
secara geografis, Bua lebih dekat ke Kota Palopo..., Bayangkan, untuk
mengurus kepentingan administratif warga Bua harus menempuh jarak 40 km ke
Kota Belopa (ibukota kab. Luwu), padahal jarak ke Kota Palopo hanya 10 Km
saja....
Bua menjadi sedikit familiar karena sejak jaman
kolonial Jepang, di Bua berdiri Pabrik Plywood yang menghidupi plus min
3000 warga sekitar bua, sampai tulisan ini dibuat (Feb, 2009) Pabrik
Plywood tersebut masih menjadi sektor andalan pendapatan daerah Kab.
Luwu.
Praktis di daerah ini tidak ada perubahan signifikan dalam
kurun waktu (2004-2009), Sarana&prasana umum yang mestiya tersedia
pada sebuah kecamatan ternyata tidak ada di Bua, Ironis memang...Kantor
pos saja tidak ada...
Jangan bermimpi bisa mememui bank di Bua, BRI
saja, yang biasanya bikin pondok2 dikecamatan, simsalabim..di Bua, tidak
ada,......jadi kalo mau ngurus2 perduitan itu harus ke Kota
Palopo...he2..tapi never mind lah...wong warga Bua hepi-hepi aja dengan
keterbatasan ini...Semoga aparat pemerintah, lebih peka dengan kondisi
ini, agar kecamatan Bua bisa berubah.......
............
#tulisan saya
Sekarang, di tahun 2012
masih belum banyak berubah, hehehe
just wait and see...
Loket kas BRI baru dibuka, entah sudah beberapa hari/minggu yang lalu :p
ATM? hmmm.... sementara ini masih mengandalkan ATM di kota Palopo.
Kantor pos? Masih dalam harapan.
Beginilah kalo serba tanggung.
Jikalau saya memanfaatkan jasa ekspedisi pengiriman barang, dan saya tulis alamat Luwu sebagai kota kabupaten maka ongkos kirim naik hampir 2x lipat dibandingkan dengan jika saya pinjam nama Palopo. Bua-Luwu vs Bua-Palopo, membedakan nominal angka yang harus dibayar. Padahal dari rumah, tugu perbatasan wilayah Luwu dengan Palopo itu hanya berjarak kurang lebih 2 km saja. Mumet. Lebih mumet lagi menyadari fakta bahwa dari Makassar, sebelum menuju Palopo, Anda akan melewati Belopa (ibukota kab. Luwu), ..., dan Bua. Kenapa jadi lebih mahal? Bingung.
Jadi solusi penghematan adalah, cantumkan saja PALOPO. Kalo agen berbaik hati dia akan mengantarkan sampe depan rumah. Itu pun terserah dia, mau langsung antar atau sekalian nunggu kiriman yang dialamatkan ke Belopa dan sekitarnya. Dan, biasanya sih saya memilih untuk ambil sendiri barang kiriman di agen.
Beres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar