Laut telah berjanji
mengantarkan ombak padaku
Di sini.
Bersama kapal-kapal bermuatan cinta
Dan, burung-burung camar yang rindu
hamparan pasir putih di hatiku
itulah sejumput episode lalu
saat air mata mengaliri sungai jiwaku
sebagai meander doa-doa yang tabah.
Meski laut berderak-derak. Dan langit membisu
Dalam haru aku masih termangu.
Merangkai kesabaran yang patah-patah
Laut hampir dekat. Tapi sungai jiwaku mengering
Di sini hanya ada angin yang Perkasa
Kutitipkan sepenggal episode dalam sampul cinta.
Kepada : LAUT
Ya, mungkin dia lupa.
(mh,1421)
-dimuat di Majalah Annida jaman baheula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar