Di hatimu
kutitipkan separuh rindu
mengharu biru laksana syair syahdu
Di matamu
kulabuhkan segenap asa
nafas jiwa yang berkelana
Jika embun pagi telah pergi
daun-daun gugur
pada kerasnya batu
aku menunggu
duduk berdua kita
di taman tengah kota
sambil melukis hujan
tiada gentar
Meski langit berbayang kelam
apiku tak akan padam!
Bersamamu
ingin aku memetik senja
berkawan bintang
melengkapi kisah bulan sepenggal
_thankful for being his wife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar