Minggu, 22 April 2012

Selamat Jalan..

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun


Di negeri ini, pemikiran orang-orang yang ahli dan mumpuni masih kalah telak dengan pemikiran dan kepentingan politik para oportunis.

Kamis, 19 April 2012

Bua Palopo vs Bua Luwu

#copy paste tulisan suami saya, diposting tanggal 14 Februari 2009
#hahaha ternyata saya juga pernah mikirin hal ini, tapi yang membedakan adalah saya kalah cepat dalam menuliskannya :P

Undur-undur

Jaman kecil dulu saya akrab sekali dengan 'undur-undur'. Itu lhooo, binatang kecil yang jalannya mundur. Bentuknya mirip kutu, badannya agak-agak bulet montok lucu dan unyu-unyu.. Tinggalnya di pasir/tanah kering. Rumahnya pun bisa dicirikan dengan jelas, terlihat lubang memutar yang tidak terlalu dalam. Cara memancing undur-undur supaya keluar pun gampang.

Selasa, 17 April 2012

Komentar Orang


Ini hanya sedikit catatan mengenai sekeping bagian kehidupan sebagai makhluk sosial, hasil penerawangan dan perenungan serta didukung wangsit..halaaaah. Bukan ding pemirsa, ini hanya renungan saja, terutama buat saya pribadi. Berdasar pengalaman, imajinasi, dan pengamatan. :D
Bayangkan pemirsa! Sebuah sepeda tua dinaiki dua orang, bapak dan anaknya.

Jumat, 13 April 2012

Ribet


Sambil menyeruput kopi, aku masih mendengarkan cerita Mbak Pariyem. Kopi yang hangat untuk cuaca yang panas. Lumayan, sekalian mendidihkan isi kepalaku yang bercampur-aduk.
“Susah sekarang, Mas.“ katanya sambil merapikan gelas bekas. “Kemarin anak saya sakit, berobat ke puskesmas harus pake jamkesmas. Gimana, lha wong saya buru-buru, jadi lupa. Ribet deh pokoknya.”
“Apa?” tanyaku heran. “Berobat bawa jamnya puskesmas?”

Selasa, 10 April 2012

Bola Bekel dan Onde-onde

Beberapa hari ini kedua anak saya lagi seneng main bekelan. Mungkin awalnya ikut-ikutan anak tetangga. Meski cuma pake bola dan empat batu-batu segede upil buto :p. Maksud saya, batunya memang kecil kok, tapi nggak kecil-kecil amat,  yah kira-kira lebih besar dari ee kambing dan lebih kecil dari telur puyuh. ;D
Dan berhubung emak juga ingin sedikit bernostalgia dengan permainan bekelan, maka nekatlah kami mencari bola bekel ke kota.
Percaya nggak pemirsa, keinginan membeli bola bekel rasanya seperti mencari jarum

Senin, 09 April 2012

Orang Baru

Seorang mahasiwa celingak celinguk di dekat tangga. Paijo namanya. Sesekali matanya mendongak. Lalu melihat papan pengumuman yang tertempel di dinding. Seperti mencari-cari sesuatu. Spontan dia mendekati seorang perempuan berkerudung yang hendak menaiki tangga.
"Eh, lo tau nggak ruangan E satu?" tanyanya tanpa basa-basi.
Perempuan itu berhenti sebentar. Terlihat sedikit bingung.
Mahasiswa itu sudah tidak sabar, "Lo tau nggak sih?"
Perempuan itu menggeleng.
"Eh, lo mahasiswa baru juga, ya?" tanyanya sedikit gusar. Yang ditanya tidak menjawab, hanya tersenyum simpul. Sekilas menengok ke kaca yang menutupi lembaran-lembaran pengumuman, lalu melanjutkan langkahnya menaiki tangga kampus.
Paijo mencari-cari orang lain yang bisa ditanyai. Tidak berharap lagi menanyai sesama mahasiswa baru.
Setelah bertanya beberapa kali, akhirnya dia menemukan jawabannya. Menaiki tangga, lalu belok kiri, pas dua ruangan dari tangga itulah ruangan yang dicari.
Kelas sudah ramai, tapi untunglah belum terlambat. Hanya ada tersisa beberapa bangku di depan. Segera dia duduk dan berbasa-basi dengan teman di sebelahnya.
Pintu terbuka. Seseorang masuk. Para mahasiswa berbisik-bisik dengan sedikit gaduh. Dosen baru rupanya. Eh, itu kan perempuan yang tadi ketemu di tangga? Begitu pikir Paijo. Dia lebih melongo lagi tatkala perempuan itu mengambil duduk di kursi dosen. Meletakkan tas dan map, lalu menyapa semua yang ada di kelas.
"Selamat pagi, semuanya."
Paijo berharap, perempuan eh dosen itu tidak mengenalinya. Atau paling tidak sedikit lupa dengan percakapan singkat mereka di tangga bawah.Tapi harapannya sirna, begitu sang dosen  melemparkan sedikit senyum ke arahnya.





Minggu, 01 April 2012

BBM vs BBS



Paling malas rasanya ngomongin tentang perbedaan-perbedaan menyikapi rencana kenaikan harga BBM. Ada yang mati-matian menolak dari awal. Ada yang langsung setuju, tanpa basa-basi. Ada yang tadinya setuju, tiba-tiba berbalik arah menjadi kubu yang menolak.

Media massa nggak kalah ramai. Menyiarkan langsung demo-demo yang rusuh. Menayangkan para pengamat politik dan ekonomi yang keukeuh berpendapat atas dasar ini dan itu. Memberikan ruang tampil para politikus yang berkoar-koar atas dasar teori dan asas ini itu. Dan secara tidak langsung membiarkan masyarakat melongo dengan segala kekisruhan yang dipertontonkan.

Segala teori tentang subsidi dan ekonomi dibahas. Dijadikan argumen untuk mengokohkan masing-masing pendapat mereka. Semua itu katanya demi aspirasi dan kepentingan rakyat. Yakin atau tidak yakin, terserah Anda. Pemerintah berkata sebaiknya harga BBM dinaikkan sebagai jalan terakhir. Sementara kubu-kubu di DPR yang terhormat sebagian berkata sebaliknya. Menggebu-gebu. Kadang-kadang absurd. Bahkan lebih absurd dari gombalan mereka waktu kampanye. Kelihatan bekerja keras dan mati-matian lewat tontonan rapat yang dipaksakan hingga pagi hari.