Seorang
perempuan muda, mungkin sedikit lebih tua dibandingkan aku. Pandangannya acuh
tak acuh. Sesekali suaranya berteriak menawarkan jualan kepada orang yang
berlalu lalang.
“Berapa ini?” tanyaku pada penjual ikan itu.
Tanganku menunjuk seonggok ikan balado segar. Sementara mataku melihat ke wajah
penjualnya. Wajahnya agak kusam dan tanpa make up sama sekali. Rambut sebahu
dikuncir seadanya. Berbaju polos warna biru pudar. Tangannya sibuk
mengipas-ngipas lalat. Mata sipitnya seperti tidak bergairah.
“Tiga
puluh ribu.” sahutnya singkat.
“Nggak
bisa kurang?” tanyaku lagi. Menawar.