Kamis, 30 Agustus 2012

Cerpen : T I K U S



“Ciiiittt…ciitttt..”
Tikus itu lagi. Tikus berbadan  tidak lebih dari kepalan tangan anak kecil. Warnanya kehitaman. Gerakannya lincah. Badannya yang lentur mampu menerobos sela-sela yang sempit. Giginya tajam, sanggup menggerogoti apa saja.

Selasa, 21 Agustus 2012

Ujung Genteng, Panorama Tepian Laut

Sumpeee, baru sekali saya ke Pantai Ujung Genteng, selatan Kabupaten Sukabumi, yang konon berbatasan dengan wilayah Australia.
Jalanan lumayan bagus dari arah Kecamatan Jampangkulon. Berkelok-kelok dan tidak terlalu lebar. Melewati hutan jati yang nggak terlalu lebat, trus kebon kelapa yang luasnya sakhoha :D dan sapi-sapi yang mencari makan rumput-rumputan.

Cerpen : Perempuan di Pasar


Seorang perempuan muda, mungkin sedikit lebih tua dibandingkan aku. Pandangannya acuh tak acuh. Sesekali suaranya berteriak menawarkan jualan kepada orang yang berlalu lalang.
 “Berapa ini?” tanyaku pada penjual ikan itu. Tanganku menunjuk seonggok ikan balado segar. Sementara mataku melihat ke wajah penjualnya. Wajahnya agak kusam dan tanpa make up sama sekali. Rambut sebahu dikuncir seadanya. Berbaju polos warna biru pudar. Tangannya sibuk mengipas-ngipas lalat. Mata sipitnya seperti tidak bergairah.
“Tiga puluh ribu.” sahutnya singkat.
“Nggak bisa kurang?” tanyaku lagi. Menawar.

Kamis, 09 Agustus 2012

Oh, Tidaaakkk…! Saya Telat Lagi


Sampai sekarang  pun saya masih heran kenapa waktu berseragam putih abu-abu alias jaman SMA dulu saya lebih dikenal sebagai  murid telatan daripada murid teladan. Lhooo, harusnya nggak perlu heran. Lha wong memang saya ini sering terlambat masuk sekolah dari waktu yang dijadwalkan. Kalah duluan dibanding bel sekolah. Bisa lima menit, sepuluh menit, seperempat jam atau tiga perempat jam. Kata ‘sering’ bisa didefinisikan bahwa dalam seminggu rata-rata dua atau tiga kali datang terlambat. Oh mai sarooohhh, eh …dasar tukang telat.