Jumat, 14 Agustus 2015
Berburu Tiket Mudik
Nengokin harga-harga tiket pesawat adalah rutinitas lepas sahur, yang sudah bertahun-tahun saya lakukan. Eitss, jangan keburu ngecap bid'ah ya kakaaaa... Ini hanya semacam tradisi pelengkap untuk ritual mudik bagi perantau macam saya. Ritual katamu? Bid'ah dong? Yaelaaahh....
Oke, lanjuutt. Nengokin harga di tiap website maskapai sambil harap-harap gemes...mudah-mudahan dapat harga terbaik. Terbaik itu nggak cuman murah ya kakaaa.. Hahaha kebiasaan deh, emak-emak ekonomis merakyat sekaligus kapitalis. *nyengir aja daahh
Hari gini, musim mudik kebanyakan tiket pesawat harganya berlipat. So, hemat adalah pilihan. Dan memilih di antara sekian pilihan kadang bikin pusying pala ibu rumah tangga..hahaha.
Nah, untuk perjalanan yang memerlukan dua tiket perjalanan sekaligus, itu artinya kudu disiasati. Jam keberangkatan musti diatur sedemikian rupa. Membeli tiket pesawat kedua pun kudu mastiin bahwa untuk tiket pertama confirmed.
Sorowako-Makassar. Dua belas jam kira-kira kalau naik bus. Setara lah dengan Jakarta-Semarang..atau lebih jauh. Naik pesawat tipe ATR cuman sejam. Maskapai satu-satunya, dengan jadwal terbang satu kali PP untuk sehari. Tapi..musim mudik dan cuti begini, full booked. Yaaah, bersabar dan berdoa itu nggak cuma saat nunggu waktu berbuka puasa, tapi juga nunggu jatah kursi untuk extra flight.
Dan percayalah, mengamati pergerakan harga tiket pesawat komersiil selama musim mudik membuat saya menarik napas panjang berkali-kali. Tiba-tiba merasa haus, padahal gelas bekas minum saja belumlah kering.
Perasaan harap-harap gemes...
Bercampur aduk dengan kerinduan...
bayangan kampung halaman...
Dan kekuatan untuk merogoh kocek lebih dalam.
*Sorowako, Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar