Jumat, 14 Agustus 2015

Berbagi Tips Mudik Ibu Hamil


Mumpung anak-anak lagi sekolah, saya mau nulis-nulis dulu aaahh. Sekalian curhat, sekalian sharing, sekalian narsis... :D

Untuk kedua kalinya saya mudik jarak jauh, menempuh perjalanan antar pulau antar propinsi, naik pesawat terbang plus kendaraan darat, dalam keadaan berbadan dua alias hamil.Bedanya enam tahun lalu saya mudik saat masih hamil 3 bulan, rada beresiko untuk perjalanan darat yg jauh plus kondisi mual-mual yang belum usai. Payah secara fisik karena seharian muntah-muntah. Beda sekali dengan mudik tahun ini dengan kehamilan trimester kedua. Selain persiapan fisik dan psikis yang lebih mantap, fasilitas dan kemudahan juga lebih banyak didapatkan. Alhamdulillah.

Repot bin rempong doong? Ah, nggak juga sih...asal dibawa hepi yah enjoy ajah. Apalagi kalo ditemani hepi salma, sambil dibekelin makanan ala hepikol. Eaaaaa...

Jelas lebih terasa capeknya, pegelnya, juga mumetnya. Hahaha mumetnya sih mungkin lebih karena keinginan daya jelajah traveling and shopping and eating tidak sebanding dengan power yang ada.

Bukan hal aneh jika sebelum bepergian naik pesawat emak-emak kudu ngurus surat laik terbang alias surat sehat yang biasanya diterbitkan dan ditandatangani dokter obgyn. Apalagi jika perut keliatan membesar dan Anda dipastikan hamil hanya dalam sekali pandang, terutama oleh petugas di bagian check in.

Di penerbangan pesawat kecil sekelas Fokker atau ATR, sudah pastilah ketahuan jika Anda hamil lima bulan ke atas. Kalau masih trimester pertama sih biasanya belum ketahuan, kecuali Anda pasang pengumuman dan pemberitahuan bahwa Anda hamil. Tapi memang sebaiknya demi kebaikan diri sendiri (dan 'keamanan' maskapai tentunya :p) sebaiknya cek kesehatan ibu dan janin sebelum terbang.

Berikut tips dan pengalaman mudik jarak jauh ala saya :

1. Jangan merasa minder ketika Anda ditimbang di konter check in lalu mendapati berat badan yang lebih di atas biasanya. Ibu hamil kan, berat badan naik adalah wajib hukumnya.

2. Demi kenyamanan di ruang tunggu, siapkan camilan dan minuman segar secukupnya, kecuali saat puasa. Kalau puasa, waktu sahurnya sempetkan minum anti mual yang diresepkan dokter. Saya minum mediamer, hehehe.

3. Siapkan airsickness bag/kantong kresek kecil di saku baju atau handbag yang mudah dijangkau. Kadangkala mencium bau kendaraan pun bikin mual. Apalagi jika terjadi turbulensi dan goncangan saat di udara. Saat take off dan landing pun bisa terasa tidak nyaman.

4. Kenakan baju yang nyaman/longgar untuk ibu hamil. Bukan untuk menyamarkan besarnya perut lhooo... Kenakan juga sandal/sepatu yang nggak bikin pegal kaki.

5. Manfaatkan setiap kesempatan untuk membuat rileks kaki dan punggung, serta ke kamar mandi.

6. Jika naik mobil jarak jauh pastikan kaki bisa leluasa untuk mengurangi pegal dan menghindari kram. Kalo perlu luangkan waktu istirahat/turun dengan menyelonjorkan kaki dan berjalan-jalan. Ingat, jangan berjalan-jalan terlalu jauh, karena selain tambah pegal juga membuat Anda dicari-cari.

7. Usahakan mood yang positif dalam suasana gembira. Yah nggak perlulah setel musik kencang-kencang atau joget-joget dalam kendaraan. Menikmati pemandangan sepanjang jalan, kadangkala tiduran, mengobrol, ngemil makanan kesukaan (hiksss ngemil pertolo msh dalam level ngimpi) dll. Semua ketidakberesan jangan dimasukin ati, kagak muat. Keterlambatan pesawat, ketidakteraturan ruang tunggu, petugas yang kurang ramah, atau riuhnya anak-anak minta ini itu...yaah tarik napas dalam-dalam, hembuskan dan nikmati saja. :D

Oya, saat badan kurang terasa nyaman, perut membesar dan penampilan seperti kurang meyakinkan tapi tetap tanamkan kepercayaan diri Anda bahwa Anda istimewa.
Jepreetttttt....dan narsis depan kamera pun tetap okeeee.

*Sorowako, Agustus 2014

Tidak ada komentar: