Minggu, 24 April 2016

Curcol Seorang Follower (1)

Kita ini nggak perlu lah berbangga hati bisa berteman atau follow atau bahkan ngefans sesuakun/seseorang/sekelompok orang. Juga sebaliknya nggak perlu juga kaleeuss pengumuman nggak berteman/follow/ngefans orang-orang tsb, lalu nyinyirin ke orang-orang yang bersikap sebaliknya.
Biasa aja.
Belum tentu yang kita follow itu mengandung kebaikan dan kebenaran 100 persen. Ambil yang baik, buang yang buruk. Eh, ini bukan teori nyolong sandal jepit ya? Hahaha.

Seringkali kita ngefans seseorang atau follow sesuakun itu hanya karena cenderung pada beberapa pendapatnya saja, tidak semuanya. Bahkan ada yang sengaja follow hanya untuk mencari celahnya saja*tipe hater ini mah.

Kalau mau disurvey, berapa persen seh akun-akun pertemanan di pesbuk yang bener-bener teman kita? Yang bener-bener memfollow setiap postingan kita? Apakah semuanya ngefans atau menjempoli kita?

Ah, belum tentu juga yang ngefans sama kita, seratus persen suka dan bangga sama kita.

Eh, kita? Elu kali...

Tidak ada komentar: