Minggu, 24 April 2016

Curcol Seorang Follower (2)

Ini salah satu alasan saya mem-follow akun-akun yang mungkin sebagian orang menilainya sbg akun-akun pengusung liberal, kekiri-kirian, dan sejenisnya. Itu pendapat dan judgement dari mereka, padahal yo biasa wae. Ambil yang baik buang yang buruk toh? Kebenaran bukan monopoli sekelompok orang saja. Dengan keberagaman, justru saya banyak mendapatkan pencerahan dan pandangan suatu hal dari berbagai sudut pandang. Ini lebih fair dan baik buat kesehatan jiwa kayaknya. Di tengah gempuran status plus komentar di pesbuk saya, saya perlu menjaga otak tetap waras. Pesbukan tetap nyaman.

Jaman pilpres kemaren tuh, rasanya jengah banget ya...setiap buka pesbuk kok isinya ....hampir semua menyebalkan. Dan tau nggak yang paling menyebalkan adalah isu agama digoreng sedemikian rupa hanya demi politik dan sebangsanya.
Sorry to say, unfollow masih jadi pilihan saya. Situ mau cenderung ke kelompok mana, partai mana nggak masalah buat saya. Kita boleh berbeda sikap dan pandangan, tapi plis deh rada pinteran dikit. Rada melek dikit, karena kebanyakan merem nggak ada bedanya sama tidur.
Jadi maap ya, kalau ada yang share berita plus bumbu rada nganu, saya akan mengeluarkan jurus tendangan tanpa bayangan...yaitu njempoli atau share status tandingannya. Itung-itung pencerahan buat kita. Biar kinclong gitu.

Nah sebaliknya, barangsiapa yang terganggu dengan segala postingan saya sebaiknya unfollow saja..daripada nganu. Soalnya saya kalo lagi nganu, nganu banget. Nggak bisa dianu, apalagi kalo situ pada nganu.
Nganu!!

Tidak ada komentar: