Minggu, 24 April 2016

Kegembiraan di Atas Komidi Putar

Ini Sorowako, dan pasar malam yang digelar di lapangan selalu ramai pengunjung. Kecuali pas hujan tentunya. Kalau lagi ramai-ramainya yaa rame banget. Lapangan parkir segitu luasnya penuh kendaraan. Bahkan jalanan sekitarnya padat merayap.
Pasar malam mengingatkan jaman saya kecil. Iya, persis. Komidi putar, ombak banyu, kereta gantung, perahu yang goyang-goyang, tong setan, dan...jajanan plus bazaar barang segala macam.
Di setiap event pasar malam yang digelar, biasanya kami turut serta meramaikan. Sebagai pengunjung tentunya. Lumayan lah, cuci cuci mata dan menikmati keramaian. Sesekali naik wahana. Pakai istilah agak kerenan dikit lah, wahana.

 Malam ini nyobain wahana komidi putar. Karcisnya sepuluh ribuan. Anak tiga, jadi tiga puluh rebu.
Anak terkecil duduk di mobil-mobilan sambil pegang setir-setiran didampingi kakaknya. Sumringah wajahnya. Sementara kakaknya juga sumringah, bertanggung jawab, dan bersikap  momong. Di belakangnya, anak lanang naik kuda-kudaan. Ekspresinya datar, cenderung ngantuk, dan kadang seperti menerawang. Entah dia menikmati putaran komidi putar atau justru terninabobokkan.  Atau malahan kurang nyaman dengan situasi panggung komidi putar yang riuh dikelilingi penonton.
Komidi putar terus berputar sesuai dengan porosnya. Tapi ya di situ-situ saja.  Anak-anak gembira. Orang-orang dewasa di sekitarnya pun gembira sambil dadah-dadah memanggil nama anaknya.
Saya pun begitu. Entah berapa kali saya dadah-dadah, setiap putaran barangkali. Dadah lagi...dadah lagi. Yah, kita harus sadar bahwa kadangkala sedikit kekonyolan akan menambah kegembiraan.

Tidak ada komentar: