Minggu, 24 April 2016

Fenomena Sein-Kiri-Belok-Kanan

Akhirnya...
Saya jadi paham dan mengerti betul, atas kekhawatiran banyak orang terhadap fenomena emak-emak-bawa-motor metik-sein ke kiri-tapi belok ke kanan itu.
Ya..nggak cuman motor matic aja seh, motor manual juga, mobil, pokoknya kendaraan bermotor lah. Emak-emak, bapak-bapak...dan bahkan anak-anak. #duh, kenapa seh anak-anak pada dibolehin keluyuran di jalan raya naik motor?!
Nah, tadi di pertigaan kami hendak belok ke kanan. Saat kami hendak berhenti dulu,  untuk sekedar memberi prioritas jalan, di arah kiri ada mobil beberapa meter dari pertigaan. Lampu seinnya menyala kanan. Karena posisi kami duluan dan tanggung, jadi kami langsung belok ke kanan.

 Wheladaalaahh...ternyata tuh mobil kijang nggak ke kanan. Tapi lurus.  Jadinya kami sama-sama ke arah yang sama. Untung masih berjarak. Sopirnya membuka kaca jendela sambil berteriak menegur kami. Klaksonnya berbunyi kencang.
Emak-emak lagi. Hadduuhh...udah salah, masih marah-marah pula.

Jadi mikir gini,
Saya kan emak-emak nih. Biasa bawa motor meski bukan matic. Kadang nyetir juga. Jadi kalau nyetir atau bawa motor harus hati-hati. Peduli keselamatan diri sendiri dan orang lain. Patuhi rambu-rambu. Jaga level kewaspadaan dan kesabaran. Gara-gara lampu sein bisa membahayakan banyak orang.

Itu, Mak.

Tidak ada komentar: