Kamis, 01 Maret 2012

Merenung Sejenak (Fokus dan Bijak)



Lagi seneng dengerin lagu Glenn Fredly, itu lho yang “Januari”, “Sedih Tak Berujung”, “Sekali Ini Saja”, sama apa lagi ya.. kayaknya itu lagu pas Glenn lagi galau tingkat tinggi kali, ya.. hehehehe kegalauan yang luar biasa sehingga bisa mewujud dalam lagu yang melloowww abisss. Dan menjadi lagu hits andalan kala itu, terutama buat yang lagi galau ‘gue banget daaah’. :D Padahal diliat dari judulnya udah agak sedikit lebay, ya iya lah mana ada sih sedih yang tak berujung? Itu hanya ungkapan galau sesaat, akibat rasa melankolis yang tinggi. Yaah, maklum sajalah orang galau itu gampang terbawa perasaan. Hayooo ngaku! :p

Lagu itu mengingatkan ketika saya patah hati (*plaakkk!!) dulu.
Sedikit bernostalgia ndak apa toh, karena menurut saya, orang yang sadar betapa sakitnya patah hati akan belajar untuk lebih mencintai orang-orang di sekelilingnya, yang ditakdirkan untuk dicintai. “Patah hati itu perih, Jendral!” hahahaha sedikit berlebihan, karena bawa-bawa jenderal. Tapi itulah, perih memang. Karena patah hati berarti  juga kehilangan.

Meninggalkan luka yang mungkin hanya bisa tersembuhkan dengan cinta, harapan, doa, dan berbaik sangka. Mungkin pada saat patah hati dunia seperti hilang (halaaaahh). Tapi ketika waktu terus bergulir, luka akan sembuh dengan sendirinya. Mata akan terbuka, dan ohh.. betapa indahnya hidup kita. Bahkan patah hati ternyata tidak seberapa dibandingnya peristiwa pahit lainnya.

Pernah kehilangan membuat kita belajar untuk bersyukur. Kehilangan dompet bisa bikin pusing, makanya lain kali hati-hati naruhnya. Kehilangan muka lebih-lebih itu malunya, makanya bersyukur masih punya rasa malu. Berhati-hati menjaga sikap dan tingkah laku supaya mukanya nggak hilang lagi :D 

Sakit menjadikan kita sadar betapa berartinya kesehatan. Kapahitan mengajari kita arti manis sesungguhnya.

Dihina membuat kita sadar arti saling menghargai. Dikhianati mengingatkan kita untuk selalu memegang janji.

Menangis tidak lantas membuat kita dikasihani, tapi berlatih untuk lebih tegar. Banyak yang bisa ditangisi, tapi tak sebanyak hal-hal yang membuat tersenyum.

Saat terjatuh, jangan lupa untuk bangkit lagi. Saat merasa diri tak berarti, saatnya introspeksi diri. Saat terjebak dalam perjalanan yang sulit didaki, mungkin saatnya bercermin. Menengok refleksi kita di masa lampau. Bukan untuk berbalik arah, tapi untuk lebih fokus dan bijak menatap ke depan.

Itulah hidup. Kuncinya : sabar dan ikhlas. Sabar dalam berusaha dan ikhlas menerima takdirnya.
Mengembalikan segala sesuatunya pada Allah sebagai penguasa kehidupan. Insya Allah ada jalan, begitu kata kang Maher Zain. :)

Yah, seperti elektron, kita memerlukan energi lebih besar untuk melompat ke orbit yang lebih tinggi. Dari setiap peristiwa hidup jangan lupa sisihkan energi sebagai bahan bakar kita untuk melangkah. Biarkan hidup ini mengalir mengikuti takdirnya, toh kita hanya berusaha. Setiap detik, setiap langkah adalah membuka setiap tabir misteri kehidupan.

Life is an adventure..


3 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih perenungannya, mak
mari kita belajar bersama tentang makna penting hidup
siip!
salam terhangat untukmu selalu!

Unknown mengatakan...

makasih perenungannya, mak...
mari kita belajar bersama tentang makna penting hidup
siiip!
salam terhangat selalu untukmu!

Ketepelkukuk mengatakan...

salam anget juga untukmu, mak.. :)