bercumbu dengan malam yang lamban
sunyi terasa kian nyeri
nafas jiwa belum berhenti
debasnya bergemuruh
tapi hampa
malam tersenyum kecut
tertancap di dadaku
kuingat mati
kuingat tanah
tempat aku pulang nanti
malam yang diam
detik yang muram
menghitung tiap episode kelam
di sisi jendela ini
angin menyekap
dalam kesadaranku
sendu
Tuhanku
kutatap langit-Mu yang mencucur rindu
aku ingin kembali
dalam lembar berganti
sebelum menutup
terakhir kali
-mh, 1210
Tidak ada komentar:
Posting Komentar