Ternyata celoteh anak-anak itu lucu. Lebih lucu daripada
lawakan di tipi. Lucu sekaligus juga cerdas. Menunjukkan bahwa mereka belajar
menyampaikan suatu maksud. Belajar mengamati dan menarik kesimpulan. Juga belajar
menerapkan kosa kata baru dalam percakapannya.
Ini adalah beberapa kelucuan yang pernah saya dengar.
- Anak saya 2,5 tahun menjelaskan donlot (download) sebagai kopi (copy). :D
- “Bu, adik lebay nggak?”
“Nggak. Emang lebay apaan sih?”
“Lebay itu nangis laaah”
Xxixixixiii, saia jadi merasa paling nggak gaul sedunia deh.
“Lebay itu nangis laaah”
Xxixixixiii, saia jadi merasa paling nggak gaul sedunia deh.
- Si sulung (5,5 tahun) waktu mengomentari pilem, “Biasanya itu jahat-jahat dulu, trus lama-lama jadi teman semua. Di pororo kan begitu.” :D berarti dia belajar menyimpulkan pesan dari sebuah pilem (kartun).
- · “Ini rambutku mau dibikin begini aja aah, biar ky sapi.”
“Sapi??”
“Masa nggak tau sapi, itu lhoo yang main
bola di Pelita.”
“Oooo..safee.” hahahaha
- "Ibu tau angkasa luar?"
"Angkasa luar itu tempatnya planet-planet, bintang, bulan, meteor. Nanti kalo dah besar aku mau ke sana naik roket." Good!
- Kalo lagi berselisih paham dengan adiknya,
“Adik masih kecil.”
Yang dibilang kecil nggak mau kalah, “Adik
masih besar, kakak yang masih kecil.”
“Adik masih bayi.”
“Kakak yang bayi.”
“Adik masih dalam perutnya ibu.”
“Adik masih dalam perutnya ibu.”
“Kakak masih dalam perutnya bapak.”
????? hahahaha
- Belum lagi istilah “masih besar” yang sering mereka ucapkan sebagai penyangkalan atas tuduhan “masih kecil” :P
- obrolan sebelum tidur
"Kalo dah besar nanti kakak mau jadi pemain bola. Adik mau jadi apa? Dokter?"
"Nggak aaah, adik mau jadi barcelona saja."
"Nggak aaah, adik mau jadi barcelona saja."
- "Ini hari apa, ya?"
"Kok pinter masakny cuma di hari Selasa."
"??????"
Ya begitulah, sebagai ibu rumah tangga saya sangat senang untuk tidak melewatkan setiap momen kelucuan mereka. Hehehe kan beda melihat/mendengar sendiri dengan mendengar dari orang lain. Yang lebih membuat lucu adalah ekspresi dan intonasi kata-katanya. Polos.
Ya begitulah, sebagai ibu rumah tangga saya sangat senang untuk tidak melewatkan setiap momen kelucuan mereka. Hehehe kan beda melihat/mendengar sendiri dengan mendengar dari orang lain. Yang lebih membuat lucu adalah ekspresi dan intonasi kata-katanya. Polos.
Dan setiap kali saya tertawa dengan kelucuan mereka, nggak
lupa saya sisipkan seuntai doa di dalam hati, semoga kami mampu menjaga amanah
yang dititipkan ini sebaik-baiknya, mendidik mereka, sehingga mereka tumbuh
menjadi anak-anak shalih, dan muslim yang kuat. Menjadi cahaya mata kami, untuk sekarang, esok dan selamanya.. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar