Selasa, 06 Oktober 2015

Ketika Invasi Semut Tiba


Tinggal di kawasan yang dulunya hutan, dan sekarang pun masih mepet-mepet hutan, serbuan semut menjadi masalah tersendiri. Segala jenis semut, dari yang halus ampe kasar. Hihihi maksudnya dari semut pudak, semut api, semut hitam kecil dan besar, semut rangrang. Sumbernya dari pepohonan atau tanah. Nah, rumah model panggung bukan halangan bagi semut untuk menginvasi. Apalagi rumah kami berdinding kayu. Tambah mak sliyeng aja itu semut-semut menerobos.

Dua hari ini invasi semut api sudah berlangsung di rumah kami. Awalnya saya menemukannya di kamar mandi. Tanpa belas kasihan saya menyemprotnya. Saya lakukan dengan gaya yang diusahakan persis emak-emak nyemprot nyamuk di iklan-iklan obat nyamuk. Matilah mereka. Semut-semut mati menggelepar di lantai kamar mandi. Ini adalah barang bukti kemanjuran obat nyamuk. Bisa digunakan membasmi semut.

Lalu esoknya, saya sapu. Mungkin tersisa sedikit saja semut-semut yang sudah tak bernyawa. Malam berikutnya, invasi semut berpindah ke kamar belakang. Menerobos sudut finding lalu berbaris lalu berpencaran entah hendak kemana. Mungkin mereka sedang piknik. Hihihi.. Hal yang sama saya lakukan. Saya semprot sampai terkapar. Lalu saya bersihkan. Mumet pala bebeb jika invasi ini berlanjut. Saya tak sanggup meneruskan perjuangan melawan semut. Bukan karena belas kasihan saya, duh.. Sampai kapan sih saya maksain bergaya kaya emak-emak iklan pembasmi nyamuk?! Hahaha.. Maapin eike ya, mut semut.

Akhirnya, jurus berikutnya adalah menelepon. Ya, untuk urusan begitu kami dimudahkan dengan melapor. Dan pagi ini pasukan om-om dari Rentokil datang lengkap dengan kendaraan dan peralatan tempurnya. Hihihi..emak lebay.
Kami mengobrol dikit, tanya jawab seperlunya. Saya tunjukkan lokasi invasi semut dua hari kemaren. Untung masih ada sisa-sisa pertempuran [tidak berimbang] yang bisa difoto sebagai barang bukti pelapor. Kami juga berdiskusi sebentar untuk membahas dugaan konspirasi..eh lokasi semut bersarang.

Walhasil, disemprotlah seluruh tiang penyangga rumah dan..entahlah di mana lagi. Hahaha saya tinggal tanda tangan dan tidak mengikuti prosedur..eh om-om bermasker lengkap yang nyemprotin racun semut.
Bukan karena nggak tega meliat adegan kekerasan itu, tapi nganu...nganuuuuu...ambune kui lhooo, lebih parah dari obat semprot nyamuk.


Tidak ada komentar: