Selasa, 08 September 2015

Jangan Ambil Bajuku, Nyet!


Mau cerita tentang monyet lagi. Cerita tentang bagaimana kami berkawan dengan monyet. Sekawanan monyet macaca yang liar dan sering muncul berkeliaran di sekitar rumah kami.

Duh, maafkan kami nyet. Tadi kami mengusirnya dengan penuh kasih sayang *hueeekk. Ya gimana, pilihan sulit yang saya harus ambil karena salah satu monyet menurunkan beberapa pakaian yang saya jemur di belakang rumah. Walhasil, semua monyet mlipir beranjak. Gara-gara ulah seekor, sekawanan terpaksa menanggung akibatnya.

Mereka tidak pergi, hanya mengambil jarak.  Yang asyik cari kutu berpasangan begeser sedikit untuk meneruskan di dekat semak. Yang duduk-duduk pun masih prengas prenges. Beberapa berpindah tempat dan berpencar. Dan ada seekor induk yang lagi memberikan asinya pada seekor anaknya yang unyu banget, terpaksa bergeser. Awalnya dia hanya berjarak kira-kira dua meter depan pintu, lalu pindah ke bawah pohon nangka. Duh maapin eike ya nyet...Bayi monyet menggelantung di dada induknya yang berjalan pergi. Lalu induk itu menengok ke arah saya. Duh, tatapannya itu...bikin nggak enak.

Tak ingin meneruskan dramatisasi scene ini, saya masuk rumah. Lalu keluar dari pintu depan. Di halaman, saya melihat pergerakan mereka yang terorganisir. Berpencar kemana-mana tuk mencari...entah. Seekor monyet duduk di atas batu, memakan sesuatu. Saya memanggil anak-anak yang tidak menyadari kehadiran si hitam. Empat anak kecil serentak menghentikan permainannya, lalu melakukan seremoni euforia, berteriak-teriak memanggil monyet. Anak-anak mendekat.

 Saya pun ikut berteriak, "Heiii...monyeettt..monyeetttt..MONYETTTT!"

Lho, dia malah terbirit lari dan kembali ke kawanan.
Mungkin dia malu karena nggak pake baju. Disorakin, betapa malunya..

 Kami mengikuti dalam jarak beberapa meter.
Eh..eh..terlihat seekor monyet menurunkan beberapa pakaian dari jemuran tetangga saya. Lha kok sepotong baju anak-anak dibawa lari. Kami berteriak sambil melemparinya dengan batu-batu kecil. Maap yaaa...

Untunglah, sepotong baju itu langsung diletakkan tepat di depan semak belukar pepohonan.

Alamaak, jangan mencuri gitu dong nyet. Coba bilang kalau lagi butuh celana atau baju. Saya ada sih beberapa yang bekas  kalau mau. Tapi kalau maunya yang baru ya mohon maap, saya cuma bisa kasih rekomendasi beli di blabla dot kom.

Tidak ada komentar: