Kamis, 10 September 2015

Ah, Di Situ Kadang Saya Merasa Dikeplak


Pagi ini membaca lagi buku "Ayah Bundaku Terapisku" yang ditulis Bunda Erina. Saya sudah lama punya, tepatnya dikasih, lebih tepatnya lagi gretongan, langsung dari penulisnya. Kok bisa, Mak? Lha yo bisaaa... Cerita nya sih panjang, kalau mau diringkaskan dalam beberapa paragraf status pesbuk sebenarnya kurang. Tapi okelah...

Jadi pas sebelum dan setelah saya lulus kuliah, saya tinggal di rumah Bu Erina ini. Kurang lebih dua tahun. Yo jelas gratisan.. *ealaah mak, kawit biyen jebule senenganmu gratisan
Ya sudah kayak keluarga sendiri, mudah-mudahan Allah membalas kebaikan keluarga ini dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amiin..

Ohya, kan sudah lama saya nggak sowan ke rumah beliau di mBogor. Waktu anak kedua saya usia enam bulan waktu itu tahun 2009. Nah bulan Mei tahun ini, saat kami berkesempatan mengunjungi kota mBogor, saya pun silaturahim ke rumah beliau. Gitu, trus saya dikasih buku ini.

Buku ini tentang hypnoparenting, memberikan sugesti-sugesti positif dalam mengasuh dan mendidik anak. Buku ini disusun berdasarkan kisah nyata dari para orang tua dan anak-anak yang datang berkonsultasi di tempat praktik.

Membaca buku ini paragraf per paragraf serasa saya dikeplak berkali-kali. Membaca curhatan anak-anak yang merasa selalu dimarahi orang tuanya. Curhatan anak yang merasa tidak dihargai, yang merasa kesepian, dan lain-lain. Juga curhatan orang tua yang merasa anaknya susah diatur, suka melawan, dan lain-lain. Saya bayangkan seandainya anak-anak kami yang berkonsultasi. Akankah terucap curhatan galau tentang perilaku kami sebagai orangtuanya...ataukah  luapan rasa bangga dan penuh cinta pada kami? Ah, di situlah kadang saya merasa dikeplak.

Tapi bagusnya setelah perasaan saya yang merasa-dikeplak itu, ada tulisan-tulisan dukungan dan sugesti untuk anak maupun orang tua. Contohnya gini :

"Berikan selalu dukungan meskipun hanya berupa kata-kata positif dan sedikit sentuhan fisik pada anak Anda."

"Terima apa adanya. Cara terbaik orang tua untuk membuat anak merasa diakui keberadaannya, disayangi, dan dicintai."

"Buat komitmen. Merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun rasa tanggung jawab kepada anak."

"Mulai sekarang, pagi ini, dan seterusnya saya rasakan kasih sayang yang melimpah pada diri saya untuk selalu saya curahkan pada anak-anak saya setiap saat. Saya semakin bisa memberikan perhatian pada hal-hal positif yang anak-anak saya lakukan. Dan mudah untuk memberikan pujian ketika mereka melakukan kebaikan dan membimbing mereka ketika mereka melakukan hal yang negatif. Saya mudah menerima kebaikan sekecil apapun dan menghargai usaha sekecil apapun dari semua yang anak-anak saya lakukan. Dan saya bisa merasakan kebahagiaan lebih banyak karena anak-anak saya juga semakin bahagia dan bangga memiliki orang tua seperti saya."

Itulah, pada intinya sebagai orang tua memang kami harus belajar lagi..dan lagi.. demi membantu diri kami sendiri mengasuh dan mendidik anak-anak lebih baik lagi.

Tidak ada komentar: