Selasa, 08 September 2015

Dunia Perpesbukan


Dunia perpesbukan itu menjadi kesenangan tersendiri bagi saya. Membaca status-status yang menginspirasi, menghibur, memberi informasi, pencerahan, dan ilmu. Nah, demi mendukung kesenangan ini sejak lama saya memberlakukan konsep filtering ala saya. Unfriend, unfollow, hide postingan, remove tag dll. Ah, jangan kaget gitu dong mbak..mas... Terkadang sikap 'tegas' diperlukan untuk menunjang kenyamanan. Dari pada menyulut emosi, menurunkan mood, dan nyinyir sana sini.  Situasi politik hingar bingar begini, tanpa filtering maka pesbuk saya akan penuh dengan postingan yang gitu gitu deeehh. Tau kan kamsud saya? Yaaa gitu gitu deehh pokoknya.

Beranda lini masa akan terasa panas, gerah, dan sumpek. Boro-boro mau nyetatus yang asik-asik. Keburu emosi dan males. Iya nggak sih? Iya iyaaa...emang saya orangnya lemah, nggak tahan dengan "teriakan" di pesbuk ini.

Barusan saya buka pesbuk suami saya, yang nampaknya jarang dapat sentuhan pribadi. Hahaha kebanyakan juga tautan dari saya. Buka lini masa halaman pertama sudah ada share berita dari blablablabla..dotkom. Provokatif, bombastis..dan jelas bermuatan politik garis keras. Keras tapi ngawur sih untuk jelasnya. Pun berseliweran status-status serupa. Begitu pula untuk halaman kedua, ketiga dan seterusnya. Nggak butuh waktu lama untuk menikmati sebuah rasa yang bernama MALES BANGET. Tuh kan, saya emang lemah :p

 Syukurlah doi jarang buka pesbuknya. Atau jangan-jangan pesbuknya memang sudah jamuran #eh..emang oncom. Nggak difilter sih broo.. Ngahahaha.

Tapi, nggak apa-apa. Pesbuk ini adalah sarana mengekspresikan diri. Kita boleh berteriak apa saja.
Tapi kita juga harus paham bahwasanya "everybody can talk but not everybody can speak".

Mudeng kan? Yo ra mudeng rapopo...wong aku ki nyetatus yo rodo ngasal ra jelas sambungane. Eh mbangane ra nyetatus.

Tidak ada komentar: