Rabu, 09 September 2015

Catatan Sedikit Tentang Ojek Sekko


Nonton ojek Sekko di Kompas TV, kamu akan tahu begitu keras kehidupan jika infrastruktur jalanan tidak senyaman di kota. Sekko, masuk wilayah Kabupaten Luwu Utara, sebuah daerah yang berada di perbatasan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Akses masuk bisa dijangkau dari Masamba. Eh, jangan cuman inget Evi Masamba, ya Kakaaakk. Dari Masamba memang tersedia penerbangan menuju Sekko, tapi tahu lah yaaa..ongkos penerbangan jelas nggak murah. Dan yang pasti, normalnya wira wiri pesawat itu tidak semudah perjalanan darat. Apalagi untuk mengakses daerah dalam satu kabupaten. Tapi di Sekko?  Pilihan yang umum tersedia untuk transportasi orang dan logistik adalah pake kuda dan ojek. Ojek dari Masamba menuju Sekko bisa memakan waktu dua hari. Mobil? Alaaamaaakkk, katanya tuh bisa belasan hari. Lak yo jamuren nang ndalan. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah kondisi jalanan tanah yang berbatu dan berlumpur di lereng gunung. Sungguh akses darat yang sulit. Ojek yang terseok-seok. Bapak-bapak tangguh penakluk jalanan. Dan wajah-wajah penuh pengharapan.

Bersyukurlah yang di daerahnya tersedia infrastruktur jalan yang memadai, meskipun nggak ada emol. *hahaha, ngomong ke diri sendiri.
Saya berharap banget pada wakil rakyat sesekali bisa mampir lah ke Sekko, merasakan kerasnya hidup di jalanan yang juga keras. Nggak cuman plesir..eh studi banding...eh jalan-jalan ke luar negeri.

Ah, sudahlah..bukankah tugas wakil rakyat sudah semestinya mewakili rakyat? Meskipun kadang-kadang begitu menyakitkan melihatnya mewakili rakyat untuk jalan-jalan ke luar negeri, naik pesawat kelas mahal, hotel mahal, dan..berfoto selfie sama..ah, sudahlah.

Yang penting, sepulangnya nanti, jangan terlalu mangap untuk koar-koar ambruknya ekonomi, dolar naik, banyak PHK, daya beli turun, kemiskinan, pemerataan ...karena....ah, nggak tega saya ngomongnya.

Tidak ada komentar: