Minggu, 22 April 2012

Selamat Jalan..

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun


Di negeri ini, pemikiran orang-orang yang ahli dan mumpuni masih kalah telak dengan pemikiran dan kepentingan politik para oportunis.



Betapa banyak bakat dan potensi anak negeri yang dikebiri? Betapa banyak para ahli yang memilih hijrah ke luar negeri, yang nyata-nyata lebih menghargai potensi mereka? Mengapa bangsa ini lebih senang mengimpor pesawat daripada mengandalkan pesawat buatan sendiri?
Saya kira, lama-lama para pemain bola juga pindah semua ke liga manca negara, persoalan liga lokal yang tak kunjung berhenti. Tambah kisruh. Tambah ruwet dengan berbagai kepentingan..
Tarik ulur subsidi BBM penuh dengan aroma politis lebih tajam yang mengaburkan getirnya kenyataan. Pencitraan mengalahkan algoritma pemikiran seluk beluk ekonomi dan perminyakan.
Kebijakan publik sana sini sarat aroma politik. Silang pendapat di media massa pun begitu. Hingga kita lupa, dan terhanyut dengan manisnya janji dan kata-kata.
Dalam sekejap kita bisa lihat para komentator mendadak memposisikan diri sebagai ahli bidang ini dan itu, mengalahkan pendapat seorang ahli yang benar-benar mumpuni sekali pun. Ah, tapi kita tahu semua tong kosong selalu lebih  nyaring bunyinya. Orang yang pandai tidak banyak bicara, mereka selalu berpikir dan bekerja. Demikian juga sebaliknya..

Entahlah, masihkah kita merasa kehilangan setelah mereka pergi, atau benar-benar pergi...
Semoga Allah masih merahmati negeri ini.. Amiin.



Tidak ada komentar: