Minggu, 20 Januari 2013

Mengajar


Saya suka mengajar. Entah sejak kapan. Seingat saya, waktu kecil dulu nggak pernah punya cita-cita menjadi guru. Yang terpikir waktu itu malah jadi insinyur pertanian. Yups, meski akhirnya saya berkesempatan kuliah di Institut Pertanian Bogor toh tidak lantas membuat saya bertitel insinyur pertanian.
Bapak Ibu saya kedua-duanya guru SD. Yah, guru SD jaman baheula yang keburu pensiun sebelum penghargaan sertifikasi diberlakukan. Tapi tetap saja Alhamdulillah, lingkungan keluarga guru yang kental sangat mempengaruhi pola pikir and my soul (halaaaahhh :p)
Bener kok, dulu waktu kuliah juga sesekali nyambi kasih les privat. Lumayan lah, bisa dapat tambahan uang saku. Juga refreshing dari mikirin mata kuliah yang njlimet-njlimet. Waktu lulus juga sempat ngicipi rasanya jadi dosen. Meski akhirnya saya lepaskan karena harus meniti karir jadi ibu RT di pulau seberang.

Impian mengajar tidak saya padamkan begitu saja. Toh mengajar tak harus selalu di lingkungan formal, Hei, mengajar anak-anak sendiri pun tak kalah asiknya. Banyak seni dan dramatisnya..hehe.
Waktu berjalan, dan seringkali kita menyadari bahwa waktu menunjukkan jalan kita. Seperti mimpi ketika  dapat kesempatan mengajar lagi. Berawal dari sebuah pohon nangka, yaaa..sehari-hari saya duduk-duduk di bawahnya dengan status : menunggu. Menunggui anak saya yang  baru masuk sekolah sambil mengasuh anak kedua yang waktu itu masih batita. Lalu kisah berlanjut hingga saya berteriak dalam hati, “Wow..amazing!” Berdiri mengajar [lagi] di depan anak-anak dalam kelas setelah bertahun-tahun lamanya. 
Dan lama-lama saya semakin menyadari bahwa mengajar hampir sama rasanya dengan menulis, sama-sama menyenangkan..always will be. Hampir tidak pernah membosankan. Selalu bisa mengambil celah untuk belajar dan belajar. Take and give..

Tidak ada komentar: