Kemaren, untuk pertama kalinya saya menghadiri pertemuan
orang tua dan guru untuk membahas sosialisasi obeservasi sikap siswa di luar
sekolah. Feeling excited tentunya…hehe. Saya sebagai orang tua murid paling
senang jika dilibatkan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam pendidikan
anak.
Awalnya kami diingatkan tentang visi misi sekolah. Aduh,
sementara anak-anak hapal visi misi sekolah..saya malah lupa-lupa. Intinya sih
membentuk manusia yang bermoral, beriman, cerdas.. Pihak sekolah memaparkan pentingnya
membentuk karakter anak. Plaaaakkk, serasa disentil. Kadang-kadang emak-emak
seperti saya harus diingatkan masalah beginian, hihihi jangan cuma ngributin
masalah resep gagal *eaaaaaa.
Kami diputarkan video singkat tentang seorang ayah dan anaknya
yang sudah dewasa. Ada di you tube kok, “A touching story of an old father,
son, and a sparrow”. Video yang sangat menyentuh dengan background music yang
bikin mewek. Tiba-tiba saya teringat
emak-bapak saya di kampung. Pengen netesin air mata, tapi kok malu ya…hehe.
Lalu kami nantinya diminta untuk mengisi form untuk
observasi sikap siswa di rumah. Ada beberapa poin dinilai. Tentang kemandirian
dan tanggung jawab untuk belajar/mengerjakan PR, mengerjakan ibadah, berkata
sopan dan tidak berbicara kasar, dll.
Poin-poin penilaian itu dikasih nilai, range 1-4.
1 : Tidak pernah
2 : kadang-kadang
3 : sering
4 : selalu
Saya senang. Terus terang, membentuk karakter anak,
mendisiplinkan, mengajarkan sikap yang baik…bukan segampang membalikkan tempe goreng.
Dan saya senang karena pihak sekolah sangat concern dengan hal ini. Merasa
sangat terbantu gitu…
Saya jadi inget beberapa waktu lalu, saya pernah menerapkan
semacam itu. Tapi dengan metode dan bentuk yang berbeda. Saya biasanya pakai
tanda bintang (kertas warna-warni saya gunting-gunting membentuk bintang). Saya
juga siapkan wadah/tempat masing-masing untuk bintang yang mereka dapatkan. Hal-hal
yang bisa mereka dapatkan saya tulis di kertas besar.
Contohnya:
·
Berangkat sekolah tanpa ribut dan marah-marah
dapat bintang 10 (hehe ini dilatarbelakangi oleh sikap anak saya yang mengalami
masa ‘tidak semangat’ ke sekolah –entah karena apa-, dan heboh pagi-pagi –entah
untuk alasan apa- :p Setiap anak istimewa bukan? Apa pun penilaian dan pendapat
orang tentang anak saya, we’re very…very proud of them. )
·
Berangkat madrasah dapat bintang 10 (latar
belakang sama dengan di atas)
·
Sholat dapat bintang 5, jadi kalo sholat nggak
bolong-bolong dapat 25 bintang sehari. Sholat di masjid dapat double bonus
bintang.
·
Ngaji sehalaman buku “Iqraa” dapat 10 bintang.
·
Belajar/mengerjakan PR sendiri dapat bintang 10.
·
Membaca buku per halaman saya bayar 5 bintang
(hehe untuk mengatasi malas membaca)
·
Membantu pekerjaan di rumah saya bayar kisaran
5-10 bintang.
·
Dll
Trus buat apa bintang dikumpulin segitu banyaknya? Hehehe
tenang, emak punya trik khusus untuk mengendalikan keinginan main game mereka,
supaya nggak terus-terusan di depan gaget/laptop. Oya anak saya nggak terlalu
suka nonton tipi, mungkin untuk emak-emak lain bisa dipakai untuk mengendalikan
jam nonton tipi.
·
Main game di laptop bayar 12 bintang untuk satu
jam. Jadi 1 bintang = 10 menit main laptop
·
Main game di gadget lain juga berlaku tarif yang
sama :p
·
Main di wahana permainan di mall (kalo ke kota)
250 (biar mereka terpacu untuk ‘menabung’ bintang, jadi nggak dipakai nge-game
mulu)
·
Naik pesawat garuda (yang ada tipinya hahaha)
untuk berlibur ke eyang atau ke Sulawesi saya kasih tantangan 1000 bintang. Whatt? Hihihihi…no pain no gain maaakk
·
Beli mainan saya kasih tarif juga (hehe
tergantung mainannya apa dan bagaimana)
Oya denda/penalty mebayar bintang juga diterapkan. Misalnya,
membentak orang tua, memukul saudara/teman, berkata kotor dll.
So far, it worked. Meskipun sedikit-sedikit…lumayan lah bisa
mendisiplinkan anak. Dari yang betah berjam-jam di depan laptop, menjadi hobi
main kelereng di halaman, main lompat karet, umbul/gaplok dll sama
tema-temannya. Bahkan pernah 2 minggu full laptop nganggur nggak disentuh,
karena dia sibuk dengan kegiatan bermainnya.
Yaah, mudah-mudahan dengan form penilaian dari sekolah untuk
observasi sikap siswa di rumah, membuat
kami semakin peduli dengan pendidikan anak. Memacu anak untuk semakin bagus
sikapnya. Membuat anak-anak kami semakin terbentuk karakter positifnya,
disiplin, mandiri, beriman, dan cerdas.
Amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar