Jumat, 14 Agustus 2015

Dilema Hobi dan Beres-beres



Hobi baru adek bayi adalah membongkar, alias ongkrah-ongkrah. Hobi yang kreatif dan tidak memakan biaya, selain kesabaran dan kekekaran emaknya. Tenaga boooo...capeknya mberesin itu loohh. Lha rumangsamu, beres-beres itu nggak pake tenaga?

Semua yang bisa dijangkau dia bongkar dengan gembira. Keranjang mainan, laci buku, laci dapur, tas, dompet dan lain-lain. Dan syukurlah, sampai saat ini dia belum berminat mbongkar onderdil sepeda dan alat elektronik.

Ya jelas berantakan. Mau dilarang kok kasihan. Masa anak mau menyalurkan kreativitas, emaknya menghalangi. Mau diceramahi tentang bongkar-pasang yang seharusnya jadi satu kesatuan, tapi kok ya masih bayi. Akhirnya saya cuman mengamati, menjaga, dan membimbingnya dalam kegiatan bongkar membongkar. Jangan sampai ada buku-buku kakaknya yang dirobek-robek. Jangan sampai dia ngemil krayon. Jangan sampai dia ngemut spidol. Safety first lah.

Kadang lelah, kadang pengen disambi memasak atau beresin rumah. Apa daya, menjaga bayi yang lagi hobi mbongkar itu berarti saya harus berada di sampingnya. Memastikan dia main dengan aman terjaga. Menjaga ketika dia berdiri sambil  berpegangan lalu berjalan entah mau ambil apa. Dan membuatnya nyaman.

 Melihat ekspresinya yang khusyuk membongkar, kadang ngoceh dan merengek minta tolong hati siapa sih yang nggak luluh. Dan senyum polosnya itu...

Nak, berhubung kamu cantik emakmu rela kok beres-beresin yang kamu bongkar seharian...

*Sorowako, Agustus 2015

Tidak ada komentar: